Pembacaan : I Korintus 15 : 57 - 58
Tema : Teguh Dalam Persekutuan Dengan Tuhan
Hidup berpengharapan di tengah dunia yang tak pasti memang tidak mudah. Ketika dunia mencenderungkan diri hanya pada apa yang bersifat materi. Kita justru dipanggil untuk tidak menempatkan hidup dan pengharapan kita pada apa yang nampak semata, tetapi pada apa yang telah dikaryakan oleh Tuhan Yesus Kristus yang bersifat kekal. Itulah sebabnya mengapa orientasi kehidupan kita mesti terarah pada aspek keakanan (masa yang akan datang). Iman kita tertuju pada kehidupan yang kekal.Iman akan adanya kehidupan yang kekal amat mempengaruhi bagaimana kita menjalani hidup di dunia ini. Semua waktu dan kesempatan menjadi sangat berharga dan perlu diisi dengan segala sesuatu yang baik pula.
Tema : Teguh Dalam Persekutuan Dengan Tuhan
Hidup berpengharapan di tengah dunia yang tak pasti memang tidak mudah. Ketika dunia mencenderungkan diri hanya pada apa yang bersifat materi. Kita justru dipanggil untuk tidak menempatkan hidup dan pengharapan kita pada apa yang nampak semata, tetapi pada apa yang telah dikaryakan oleh Tuhan Yesus Kristus yang bersifat kekal. Itulah sebabnya mengapa orientasi kehidupan kita mesti terarah pada aspek keakanan (masa yang akan datang). Iman kita tertuju pada kehidupan yang kekal.Iman akan adanya kehidupan yang kekal amat mempengaruhi bagaimana kita menjalani hidup di dunia ini. Semua waktu dan kesempatan menjadi sangat berharga dan perlu diisi dengan segala sesuatu yang baik pula.
Ada dua hal yang sangat penting yang menjadi penekanan pada bagian firman Tuhan ini, yaitu :
Pertama, nasihat yang berbunyi: “berdirilah teguh, jangan goyah.” Ini menyangkut iman dan pengharapan kepada Tuhan. Apa pun yang terjadi dan kita alami: yang manis atau yang pahit, yang menyenangkan atau mengecewakan, semuanya tidak memisahkan kita dengan Tuhan. Artinya, kita hendaknya teguh beriman di segala waktu dan dalam setiap keadaan. Godaan dan cobaan bisa saja datang silih berganti. Tetapi, kita dapat berdiri teguh dan tidah goyah karena kita berpegang kepada Tuhan yang jauh lebih kuat dari segala tantangan yang ada.
Kata teguh juga mengandung arti setia. Dalam kesetiaan terkandung komitmen yang tinggi. Kita tahu bahwa Perjalanan kekristenan itu tidak mudah, ada banyak ujian dan tantangan, namun Tuhan berjanji akan memberikan kekuatan kepada kita, seperti yang disampaikan oleh Rasul Paulus, "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku."(Filipi4:13).
Kedua, seruan agar “giat dalam pekerjaan Tuhan.” Ini sama sekali tidak dimaksudkan bahwa kita semua harus melayani fulltime di gereja. Giat dalam pekerjaan Tuhan artinya: melakukan apa yang Tuhan kehendaki kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan keluarga, lingkungan kerja, lingkungan gereja, dan di lingkungan masyarakat luas.
Memang tidak selalu mulus perjalanan kita sebagai pengikut Kristus, Kadang-kadang kita harus melewati jalan-jalan yang tidak kita harapkan. Ketika perjalanan kita berhadapan dengan berbagai macam tantangan, masalah dan persoalan.
Akhir-akhir ini memang tidak sedikit orang Kristen yang mulai goyah imannya dan tidak lagi giat melayani Tuhan: ibadah kendor, berdoa kendor, pelayanan kendor dan sebagainya karena masalah atau penderitaan yang dialaminya.
Namun kita boleh bersyukur sebab menjalani hidup beriman kepada Tuhan yang kita wujudkan dalam panggilan persekutuan, kesaksian dan pelayanan, tidaklah sia-sia.
Dalam firman Tuhan ini dikatakan, “dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.” Ya, perbuatan baik kita tidak pernah sia-siadan supaya kita tetap teguh maka harus bersatu dengan Kristus. Setiap orang yang tetap melekat pada Tuhan sebagai pokok anggur akan tetap berbuah di dalam Dia. Itulah sebabnya bagian ini diberi penekanan pada tema “Teguh Dalam Persekutuan Dengan Tuhan”.
Firman Tuhan menghimbau kita agar berdiri teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam setiap pekerjaan Tuhan. Bertanggung-jawab penuh dalam segala sikon, kapanpun dan di manapun, karena segala sesuatu yang kita kerjakan tidak sia-sia.
Kita memang diperhadapkan pada fakta bahwa dalam hidup ini kita harus berjerih payah, berjuang dengan kesungguhan dengan tetap ada dalam persekutuan dengan Tuhan. Karena itu Paulus memberi peneguhan: “jerih payahmu tidak sia-sia!” Tuhan tidak membiarkan kita menabur dengan air mata, lalu menuai dengan tangan hampa. Yang Tuhan janjikan adalah bila kita menabur dengan air mata, maka tentunya kita akan menuai berkat dari Tuhan. Amin
(Pdt.A.N. Ayatanoi, S.Si Th)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar